Wednesday, May 16, 2018

Faktor Daya dan Losses (Rugi Rugi Daya) Akibat Arus Netral

Penjelasan dan Rumus Perhitungan
Arus Netral- dalam sistem distribusi tenaga listrik  dikenal sebagai arus yang mengalir pada kawat netral di sistem distribusi tegangan rendah tiga fasa empat kawat. Arus netral ini muncul jika :
a.       Kondisi beban tidak seimbang,
b.      Karena adanya arus harmonisa akibat beban non-linear.
       Arus yang mengalir pada kawat netral yang merupakan arus bolak-balik untuk sistem distribusi tiga fasa empat kawat adalah penjumlahan vektor  dari tiga arus fasa dalam komponen simetris.

Arus Netral Karena Beban Tidak Seimbang- Untuk arus tiga fasa dari suatu sistem yang tidak seimbang dapat juga diselesaikan dengan menggunakan metode komponen simetris.
       Dengan tiga langkah yang telah dijabarkan dalam menentukan tegangan urutan positif, urutan negatife, dan urutan nol terdahulu, maka arus-arus urutan juga dapat ditentukan dengan cara yang sama.
       Disini terlihat bahwa arus urutan nol  adalah merupakan sepertiga dari arus netral atau sebaliknya akan menjadi nol jika dalam sistem tiga fasa empat kawat. Dalam sistem tiga fasa empat kawat ini jumlah arus saluran sama dengan arus netral yang kembali lewat kawat netral.
       Dalam sistem tiga fasa empat kawat ini jumlah arus dalam saluran sama dengan arus netral kembali lewat kawat netral. Jika arus-arus fasanya seimbang maka arus netralnya akan bernilai nol, tapi jika arus-arus fasanya tidak seimbang, maka akan ada arus yang mengalir di kawat netral sistem (arus netral akan mempunyai nilai dalam arti tidak nol). (Badaruddin,2012)

Faktor Daya- (cos ) adalah perbandingan antara daya aktif (P) dan daya semu (S). Dari pengertian tersebut, faktor daya tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
Faktor daya     = (Daya Aktif /Daya Semu)
= (P / S)
      = (V.I. cos  / V.I)
      = cos
Daya Semu            = V.I (VA)                                                     
Daya Aktif            = V.I cos  (Watt)                                         
Daya Reaktif         = V.I sin  (VAr)  

                                     
Losses Akibat Adanya Arus Netral Pada Penghantar Netral- Akibat pembebanan di tiap phasa yang tidak seimbang, maka akan mengalir arus pada penghantar netral. Jika dihantaran pentanahan netral terdapat nilai tahanan dan dialiri arus, maka kawat netral akan bertegangan yang menyebabkan tegangan pada trafo tidak seimbang. Arus yang mengalir di sepanjang kawat netral, akan menyebabkan rugi daya disepanjang kawat netral sebesar.                              





Dimana :
= Losses yang timbul pada penghantar netral (Watt)
= Arus yan mengalir melalui kawat netral (Ampere)
= Tahanan pada kawat netral (Ohm)

Losses Pada Sambungan Tidak baik- Losses ini terjadi karena disepanjang jaringan tegangan rendah terdapat beberapa sambungan antara lain :
a.)    Sambungan saluran jaringan tegangan rendah dengan kabel NYFGBY,
b.)    Percabangan saluran jaringan tegangan rendah,
c.)    Percabangan untuk sambungan pelayanan.
                 

Besarnya rugi-rugi daya pada sambungan dirumuskan :                                                                



Persamaan-persamaan yang Digunakan dalam Perhitungan- yang digunakan untuk menganalisa pengaruh ketidakseimbangan beban terhadap arus netral dan losses pada transformator distribusi adalah sebagai berikut :

 Perhitungan Arus Beban Penuh dan Arus Hubungan Singkat- Telah diketahui bahwa daya transformator distribusi bila ditinjau dari sisi tegangan tinggi (primer) dapat dirumuskan sebagai berikut :
       Dimana demikian untuk menghitung arus beban penuh (full load) dapat menggunakan rumus       
Dimana :





Sistem Distribusi dengan Ketidakseimbangan Beban- Dalam sistem kelistrikan tiga fasa, beban daya listrik dapat berupa beban tiga fasa maupun beban satu fasa, beban tiga fasa merupakan beban daya listrik yang memproleh suplai daya listrik tiga fasa dari jaringan distribusi primer (tegangan menegah) atau jaringan distribusi sekunder (tegnagan rendah). Beban tiga fasa ini mempunyai impedansi atau resistansi yang sama besar diantaranya ketiga fasanya sehingga dianggap beban tiga fasa adalah beban seimbang. Sedangkan beban satu fasa dari sistem distribusi tiga fasa  empat kawat yang terdapat pada sisi sekunder transformator distribusi. Beban satu fasa yang berasal dari perumahan, perkantoran, industry, lembaga pendidikan, dan lainnya ini terdistribusi secara merata pada ketiga fasa jaringa distribusi sekunder. Beban satu fasa meliputi berbagai jenis peralatan pemakai daya listrik yang memepunyai impedansi atau resistansi, factor daya dan waktu operasi yang berbeda-beda. Oleh karena itu beban satu fasa pada sistem distribusi daya listrik meliputi menjadi tidak seimbang.
       Persentase ketidakseimbangan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

       Dimana besarnya arus fasa dalam keadaan seimbang (I) sama dengan besarnya arus rata-rata, maka koefisien a,b dan c diperoleh dengan :

                                                   
       Pada keadaan seimbang, besarnya koefisien a.b dan c adalah 1. Dengan demikian rata-rata ketidakseimbangan beban (dalam %) adalah :
 
Perhitungan Losses (rugi-rugi) Akibat Adanya Arus Netral Pada  Penghantar Netral- Sebagai akibat dari ketidakseimbangan beban antara tiap-tiap fasa pada sisi sekunder trafo (fasa R, fasa S, fasa T) mengalirlah arus di netral trafo.
       Arus yang mengalir pada penghantar netral trafo ini menyebabkan losses (rugi-rugi) dan losses pada penghantar netral dapat dirumuskan sebagai berikut :
 = Losses yang timbul pada penghantar netral (Watt)        
       = Arus yang mengalir melalui kawat netral (Ampere)
 = Tahanan pada kawat netral (Ohm)

Persentase Losses akibat Adanya Arus Netral pada Penghantar Netral Trafo- Persentase losses yang mengalir pada penghantar netral trafo dapat dirumuskan sebagai berikut :

Menentukan Nilai S (kVA) dan Arus (I) Primer dengan menggunakan rumus persamaan

Menentukan Nilai R (Resistansi) Menggunakan Rumus Persamaan

Catatan :
Aplikasi Simulasi -
ETAP (Electric Transient and Analysis Program)
       ETAP Merupakan suatu perangkat lunak yang mendukung sistem tenaga listrik. perangkat ini mampu bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online untuk pengelolaan data real-time atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara real-time. Fitur yang terdapat di dalamnya pun bermacam-macam antara lain fitur yang digunakan untuk menganalisa pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik. ETAP ini awalnya dibuat dan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas keamanan fasilitas nuklir di Arnerika Serikat yang selanjutnya dikembangkan menjadi sistem monitor manajemen energi secara real time, simulasi, kontrol, dan optimasi sistem tenaga listrik.




No comments:

Post a Comment

Talkin Menjelang Kematian

Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ia akan meninggal. Namun, ketika seorang sedang sakit parah dan tak tersembuhkan, orang tersebu...