Gardu Distribusi- merupakan salah satu komponen dari suatu sistem distribusi yang
berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan/
mendistribusikan tenaga listrik pada beban/konsumen baik konsumen tegangan
menengah maupun konsumen tegangan rendah (Sumber : Karim dan Wilda, 2012).
Secara garis
besar gardu distribusi dibedakan atas :
a.
Jenis pemasangan
:
a)
Gardu pasangan
luar : Gardu Portal, Gardu Cantol
b)
Gardu pasangan
dalam : Gardu Beton, Gardu Kios
b.
Jenis
Konstruksinya :
a)
Gardu Beton
(bangunan sipil : batu, beton)
b)
Gardu tiang :
Gardu Portal dan Gardu Cantol
c)
Gardu Kios
c.
Jenis
Penggunaanya :
a)
Gardu pelanggan
umum
b)
Gardu pelanggan
khusus
Khusus pengertian Gardu Hubung adalah
gardu yang ditujukan untuk memudahkan menuver pembebanan dari satu penyulang ke
penyulang lain yang dapat dilengkapi/ tidak dilengkapi RTU (Remote Terminal Unit). Untuk fasilitas
ini lazimnya dilengkapi fasilitas DC supply dari trafo Distribusi pemakaian
sendiri atau Trafo distribusi untuk umun yang diletakkan dalam satu kesatuan.
Transformator- adalah alat listrik yang
dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian
listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui gandengan magnit dan
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada umumnya transformator terdiri
dari dari sebuah inti yang terbuat dari besi berlapis, dan dua buah kumparan,
yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Rasio perubahan tegangan akan
tegantung dari rasio jumlah lilitan pada kumparan itu. Biasanya kumparan
terbuat dari kawat tembaga atau aluminium yang dililitkan pada kaki inti
transformator.
Prinsip Kerja Transformator- terdiri atas dua kumparan
(primer dan sekunder) yang bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah
secara elektris namun berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki
reluktansi (reluctance) rendah.
Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik akan
muncul didalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk
jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akhirnya adanya fluks di
kumparan primer terjadi induksi (self
induction) dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder, maka mengalirlah
arus sekunder jika rangkaian sekunder dibebani, sehingga energi listrik dapat
ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi).
E
= -N
Volt
(2.1)
Dimana :
E =
gaya gerak listrik (ggl) Volt
N = jumlah lilitan
Perlu diingat bahwa hanya tegangan
listrik bolak-balik yang dapat ditransformasikan oleh transformator, sedangkan
dalam bidang elektronika transformator digunakan sebagai gandengan impedansi
antara sumber dan beban untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan
arus bolak-balik antara rangkaian.
Tujuan utama menggunakan inti pada transformator
adalah untuk mengurangi reluktansi (tahanan magnetis) rangkaian magnetis (commom magnetic circuit).
Transformator Distribusi- Menurut Karim dan Wilda, transformator Distribusi merupakan alat
yang memegang peran penting dalam sistim distribusi. Trafo distribusi digunakan
untuk membagi/menyalurkan arus atau energy listrik dengan tegangan distribusi
supaya jumlah energy yang tercecer dan hilang sia-sia di perjalanan tidak
terlalu banyak.
Transformator distribusi merupakan suatu
komponen yang sangat penting dalam penyaluran tenaga listrik dari gardu
distribusi ke konsumen. Kwrusakan pada trafo distribusi menyebabakan
kontiunitas pelayanan terhadap konsumen akan terganggu (terjadi pemutusan arus
listrik ataupemadaman). Pemadaman merupakan suatu kerugian yang menyebabkan
biaya-biaya pembangkitan akan meningkat tergantung harga KWH yang tidak
terjual. Pemilihan rating trafo distribusi yang tidak sesuai dengan kebutuhan
beban akan menyebabakan efisiensi menjadi kecil, begitu juga penempatan lokasi
Trafo Distribusi yang tidak cocok mempengaruhi drop tegangan ujung pada
konsumen atau jatuhnya/turunya tegangan ujung saluran/konsumen.
No comments:
Post a Comment